Cerpen Ayah ini Bercerita tentang Niko yang di Tinggalakan oleh ayahnya Karena meninggal dunia, tentu saja yang berusia 10 tahun mengalami pukulan berat, apa lagi selama ini Niko cukup dekat dengan ayah tercintanya, Lalu bagaimanakah Kelanjutanya,
Apa yang dilakukan Niko Aagar kesedihanya Hilang, agar dia Bisa mengikhlaskan ayahnya yang telah tiada,
Baiklah Teman teman ilmuini, silahkan baca Selengkapnya Cerpen ayah ini
Cerpen Ayah : Papa Baru Untuk Niko
Hari-hari Niko yang biasanya ceria,kini menjadi muram.apa sebabnya? Beberapa minggu yang lalu papa Niko meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat terbang.pesawat yang ditumpangi oleh papanya menabrak gunung.Niko sedih sekali.karena selama ini ia sangat akrab dengan papanya.
Karena hal tersebut,Niko berhari-hari tidak masuk sekolah,mama,oma dan opa terus membujuk agar Niko masuk sekolah.akan tetapi,walau Niko sudah masuk sekolah,ia tetap saja murung.
“Niko ayo kita main yuk?” ajak Michael
“tidak ah,aku lagi tidak mau main” jawab Niko
“biasanya kita selalu main bareng,sekarang kok tidak?” tanya Michael heran
“pokoknya aku bilang tidak!” Niko malah marah dan meninggalkan Michael
Michael hanya bisa terdiam melihat Niko yang menjadi kasar
Untungnya,Bu Lucy walikelas mereka segera bertindak sebelum terjadi hal yang lebih fatal.
“Michael,Niko masih sedih karena papanya baru saja meninggal,makanya dia ingin sendirian dulu,nanti kalau Niko sudah tidak sedih pasti mau main lagi sama Michael” Bu Lucy menjelaskan dengan seksama
“wah,kasihan ya Niko? Kalau begitu aku akan berdoa supaya Niko tidak sedih lagi” jawab Michael polos khas anak-anak
“nah,itu lebih bagus,Michael memang anak yang pandai” puji Bu Lucy
Mama tidak bisa berkata apa-apa saat Bu Lucy menjelaskan apa yang sempat terjadi
“maaf bu,saya juga bingung bagaimana caranya supaya Niko bisa berubah”
“semua perlu proses bu,saya tahu Niko sangat dekat dengan papanya,tentu sangat sulit bagi anak berusia 10 tahun untuk memahami hal ini,walau kita menganggap Niko sudah cukup besar” Bu Lucy berusaha menenangkan hati mama Niko.
Oma dan opa akhirnya berunding dengan mama bagaimana caranya agar Niko tidak sedih lagi.
Akhirnya mereka memutuskan agar Niko ikut retreat yang diadakan oleh gereja,mereka berharap Niko bisa menjadi lebih baik.karena selam tiga hari ia akan bersama dengan anak-anak sebaya.tetapi kenyataannya,Niko tetap saja menyendiri,saat teman-temannya sibuk bermain,Niko malah duduk diam di pinggir taman.
Saat itu Pak Jonathan yang menjadi salah satu pembina di retreat tersebut heran melihat Niko diam saja.
“halo Niko” tegur Pak Jonathan ramah
“halo juga” jawab Niko singkat
“kamu kenapa tidak bermain dengan teman-temanmu?” tanya Pak Jonathan
Niko diam saja,ia tertunduk.matanya menerawang.
Pak Jonathan sudah tahu apa masalah yang sedang dihadapi oleh Niko
Pak Jonathan jongkok di hadapan Niko,dan memandang mata Niko dalam-dalam
“Niko…”ujar Pak Jonathan lembut,sambil memegang bahu Niko
Niko juga menatap wajah Pak Jonathan dengan tatap kosong
“saya tahu Niko sedih sekali karena papanya Niko sudah dipanggil Tuhan” tutur Pak Jonathan dengan perlahan
“Niko mulai hari ini boleh panggil saya papa” ujar Pak Jonathan
Sesaat raut wajah Niko berubah,ia tampak kaget
Namun,Pak Jonathan tampak sungguh-sungguh
Pak Jonathan memeluk Niko erat-erat
Mulut mungil Niko pun berujar “papa…..”
Seruan itu terdengar bagaikan kidung malaikat di telinga Pak Jonathan
Niko menangis di dalam pelukan Pak Jonathan.semua perasaan sedih yang Niko alami terlepaskan sudah.
Dalam sesi selanjutnya sepanjang retreat berlangsung,Niko kembali ceria dan menikmati acara bersama teman-temannya.
Keluarga Niko sangat gembira melihat perubahan yang terjadi pada Niko.kini Niko kembali riang juga gembira.Niko sangat bahagia,karena Tuhan sudah memberinya papa yang baru.
Biodata Penulis :
Nama :Risang Bayu Citra Saptadi,SE
Alamat :Jl.Sukimun No.12
Baros-Cimahi
40500
Facebook : nikodmemus@yahoo.com
Twitter : @RisangFamous
Semoga Cerpen Ayah Papa Baru untuk Niko ini Berguna, Jangan Lupa Baca Juga Cerpen anak : Kupu Kupu Biru dan Juga Cerpen Cinta sedih Puisi Amplop Biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar