Palembang (ANTARA News) - Gadis Prancis, Agathe Bergeot (25), menempuh perjalanan ratusan ribu kilometer berkeliling dunia ke 19 negara dengan bermodalkan pengetahuan dan pertemanan di dunia maya.

"Saya sendiri telah menempuh 218 hari dari 386 hari yang direncanakan untuk mengunjungi 19 negara di dunia," kata Agathe di Palembang, Kamis.

Ia memulai perjalanan dunianya pada 22 Desember 2011 menuju Filipina. Agathe berkeliling negara itu selama kurang lebih satu bulan.

Menurut dia, usai mengunjungi Filipina perjalanan dilanjutkan ke Hong Kong, China, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, Singapura, Malaysia, lalu Indonesia dimana saat ini berada sebagai negara tujuan yang ke sepuluh.

Di Indonesia, ia melalui beberapa kota dan salah satunya adalah Palembang. "Saya baru sampai siang kemarin dan menginap dengan seorang kenalan yang juga seorang jurnalis dan blogger aktif," tuturnya dalam bahasa Inggris yang masih kental dengan aksen Prancis.

Gadis lulusan jurusan bisnis mengakui bahwa suhu udara Palembang masih kalah panas dengan Vietnam dan Kamboja. "Di sana suhu bahkan bisa mencapai 43 derajat," katanya.

Menurut dia, hampir 24 jam berada di Palembang mengaku sangat terkesan dengan antusiasme dan keramahan warganya. Ini terlihat ketika sejumlah warga mengerubunginya dan menanyakan banyak hal meskipun bahasa asing mereka minim.

Di bumi Sriwijaya pun sudah sempat mencicipi kenikmatan Pempek. " Saya masih mau mencicipi kuliner lainnya," ujarnya.

Pagi itu, kata dia, memulai perjalanannya di Palembang dengan berkeliling pasar tradisional 16 Ilir, melihat Masjid Agung, kemudian mengunjungi sentra kerajinan songket.

"Besok saya akan melanjutkan perjalanan ke Lampung dengan menggunakan kerata api," katanya seraya menambahkan perjalanan di beberapa kota di Indonesia diperkirakan berlangsung selama beberapa minggu.

Usai berkelana di Indonesia rencanannya akan melanjutkan perjalanan ke Kalidonia Baru, Selandia Baru, Peru, Bolivia , Chili, Argentina, Brasil, Spanyol, dan Inggirs untuk kemudian berakhir pulang ke Prancis 11 Januari 2013, katanya.

Perjalanan selama 386 hari ini selain untuk kepuasan batinnya untuk mendukung curiculum vitae miliknya. Ia mengaku amat menikmati perjalanan yang dilalui. " Di perjalanan aku bantu orang tanpa harus terikat," katanya menjelaskan.

Agathe sendiri sangat menjunjung bahasa Inggris. Bahasa itulah yang menghantarkan pada sejumlah teman yang akhirnya membantu dan memfasilitasi perjalanannya dan menunjukkan arah perjalanan. "Namun meski demikian siapapun yang berkenalan di dunia maya tetap harus berhati-hati," katanya mengingatkan.

Di masing-masing negara, kata dia, kurang lebih ia melakukan perjalanan beberapa minggu hingga satu bulan berkeliling di sejumlah kotanya. (FN*M033/Z002)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2012
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com