Senin, 23 Juli 2012

Infeksi Virus Berlanjut?

Facebook dan Google telah menyampaikan peringatan mengenai kasus DNSChanger ini beberapa bulan lalu. Sebab, sekitar 330.000 orang masih memiliki komputer yang terinfeksi DNSChanger hingga akhir Mei 2012.
Menurut Wired, ada 200.000 komputer terinfeksi berada di luar AS. Bahkan, infeksi ini terus terjadi kendati peringatan bahaya sudah disebarkan.
Dari data yang dihimpun DCWG hingga 11 Juni 2012, komputer di AS paling banyak mengidap infeksi  dengan jumlah IP sebanyak 69.517. Dari daftar ini, Indonesia tidak masuk dalam daftar negara yang mengidap infeksi terbesar.
Data berdasarkan nama kode negara (ID) ini tidak menjamin dengan pasti komputer Anda aman. Data peta infeksi Shadowserver menunjukkan Indonesia masuk dalam daftar negara dengan perangkat yang terinfeksi. Tapi, jumlahnya tidak terlalu besar. Angka tepatnya tidak dijelaskan secara detail di laman DCWG.
Video pemantauan yang dihimpun Shadowserver.org pada Januari 2012 hingga Maret 2012, menunjukkan infeksi terbesar berada di Pulau Jawa. Sebagian kecil wilayah Sumatra juga memiliki titik-titik infeksi.
Google berusaha menekan jumlah korban yang terinfeksi dengan peringatan khusus. “Peringatan ini berada pada bagian teratas halaman hasil pencarian untuk pencarian reguler, pencarian gambar, dan pencarian berita,” ujar teknisi keamanan Google, Damian Menscher kepada CNET.
Sekitar 58 dari perusahaan besar yang masuk dalam daftar Fortune 500 dari majalah Fortune mengidap infeksi virus ini. Menurut Internet Identity, dua agensi pemerintah memiliki minimal satu komputer atau router yang masih terinfeksi DNSChanger.
Virus ini menyerang sistem operasi yang paling dominan digunakan komputer, Windows. Sistem ini memang rentan dengan serangan virus. Tapi, semenjak Mac banyak menerima serangan virus, tidak ada lagi yang bisa aman saat ini. (HP)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar