Senin, 09 Mei 2016

KONSELING DI PANTI JOMPO



PEMBAHASAN
KONSELING DI PANTI JOMPO

A.    Pendahuluan
Seperti dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata jompo adalah tua sekali dan sudah lemah fisiknya sehingga tidak mampu mencarinafkah sendiri, tua renta, uzur. Berdasarkan definisi diatas Jompo, Lansia, danManula sekilas memang memiliki makna yang sama. Tapi tidak semuamanula atau lansia adalah jompo. Banyak lansia yang fisiknya masih kuat danmasih mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan lansia tidak hanyadipergunakan untuk manusia yang telah lanjut usia. Seiring dengan bertambahnya usia, maka akan bertambah pula masalahyang di hadapi oleh lansia. Maka disini pulalah peran konselor untuk membantu mengentaskan permasalahan yang sedang dialami oleh lansia, baik itu permasalahan psikis maupun psikologisnya, karena seiring bertambahnyausia, perasaan yang dirasakan oleh lansia pun juga akan banyak yang mudahtersinggung.

B.     Konseling di Panti Jompo
1.      Pengertian Panti Jompo
Panti jompo (rumah perawatan) merupakan sebuah tempat tinggal atau tempat penampungan bagi orang orang yang sudah tua. Panti jompo untuk menampung orang lanjut usia yang miskin dan terlantar untuk diberikan fasilatas yang layak mulai dari kebutuhan makan minum sampai kebutuhan aktualisasi. Para manula atau manusia usia lanjut dapat bertemu dan menjalin persahabatan dengan teman-teman yang sebaya.
Selain itu, banyak panti- panti perawatan manula menyediakan aktifitas-aktifitas positif misalnyamenjahit, menyulam, menyanyi, renungan bersama, olah raga ringan dansebagainya.Orang tua tersebut ditampung dipanti jompo karena beberapa halantara lain:
1)      kondisi fisik dan psikis orang tua yang sudah lanjut usia adalah sama seperti melihat bayi
2)      orang tersebut sama-samamembutuhkan perawatan dan perhatian khusus. Selain itu pula, beberapaorang tua dari mereka karena kondisi medis yang sudah sangat lemahsekali, tentunya sangat memerlukan sekali bantuan dari orang lain yang benar-benar telah berpengalaman dalam merawat orang tua yang sudah berusia lanjut.
Dalam kaitan ini, menitipkan orang tua di Panti Jompo tidak masalah dengan syarat:
      1). Orang tua merasa lebih berbahagia berada di Panti Jompo misalnya karena
           Banyak teman-temannya yang seusia dan tentunya komunikasinya.
      2). Panti Jomponya baik, artinya selain sarananya memadai juga para perawatnya
            melakukan tugas dengan penuh kasih sayang.
      3). Tidak ada komunikasi terputus antara orang tua artinya keluarga sering-sering         
            berkunjung.
2.      Keberadaan Panti Jompo di Tengah Masyarakat
Tuntutan profesi atau pekerjaan seorang anak atau anggota keluargalain menyita hampir semua waktunya sehingga tidak lagi mempunyaikesempatan untuk memberikan perhatian dan perawatan kapada orangtuanya. Orang tua yang memasuki masa lanjut usia semakin terabaikansecara sosial, budaya dan psikologis.
Mereka merasa kesepian danterlantar dalam rumah.Ketika fenomena ini semakin menguat dan mengarah yang lebihekstrim, maka seyogyanya diperlukan sebuah institusi yang akanmenjalankan atau mengambil alih fungsi-fungsi yang telah ditinggalkanatau diabaikan oleh keluarga. Dalam hal ini, ada sebuah panti jompo yang bernama Panti Jompo Werdha yang merupakan salah satunya panti jompoyang ada di Tanah Datar. Keberadaan panti jompo di masa sekarang danakan datang semakin dibutuhkan.
 
Panti jompo akan menjadi sebuah pilihan dan solusi atas perubahansosial yang terjadi dimasyarakat. Oleh karena itu panti jompo tidak mestidipandang sebelah mata atau dilihat sebagai institusi yang tidak memilikinilai tawar dan nilai jual. Keberadaan panti jompo perlu terusmendapatkan penguatan (reinforcement) baik dari segi kelembagaan,fungsi dan kewenangan termasuk penguatan sumber daya manusia, saranadan prasarana, serta jangkauan pelayanan, dan pengembangan program pelayanan yang lebih variatif dan sesuai kebutuhan lansia secarakontemporer.[1] 
C.    Pola Pembinaan dan Bimbingan Yang Dilakukan di Panti Jompo
Panti jompo bisa menjadi pilihan yang baik untuk menikmati hari tua.Akan tetapi sebagian masyarakat Indonesia memandangnya sebagai suatuyang negatif. Pandangan masyarakat tentang panti jompo dan orang tuayang dititipkan di sana agaknya perlu diluruskan. Orang tua yangdititipkan di panti jompo tidak berarti mereka terbuang, mereka tetapmemiliki keluarga yang merupakan bagian penting dari keberadaannya. Di panti jompo mereka menemukan teman yang relatif seusiadengannya dimana mereka dapat berbagi cerita. Keberadaan lansia di panti jompo dengan berbagai karakter serta memiliki berbagai ragam problematika maka dipandang perlu untuk memberikan suatu penanganankhusus sesuai kelebihan serta kekurangan yang mereka miliki.
Di panti jompo selain mendapatkan pelayanan berupa pemenuhankebutuhan dasar juga diberikan fungsi positif lainnya yaitu program- program pelayanan sosial yang bisa memberikan kesibukan buat merekasebagai pengisian waktu luang diantaranya pemberian Bimbingan Sosial,Bimbingan Mental Spiritual serta Rekreasi, penyaluran bakat dan hoby,terapi kelompok, senam dan banyak kegiatan lainnya. Di panti mereka mendapatkan fasilitas serta kemudahan, kemudahanatau aksesibilitas lainnya. Selain bersama teman seusianya, mereka jugamendapatkan pelayanan maksimal dari para pekerja sosial dimana merekamenemukan hari-harinya dengan ceria.[2]
D.    Masalah-Masalah Yang Dialami Oleh Lansia di Panti Jompo
Masa masa lanjut usia membawa penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode-periode usia sebelumnya. Masa lanjut usiasering di identikkan dengan kepikunan, masa ketika individu mengalamikemunduran dalam perkembangan mental termasuk kehilangan memori,disorientasi, dan kebingungan. Kemampuan berfikir logis memusatkan perhatian dan berkonsentrasi terjadi penurunan. Bahkan tidak jarang pada periode ini individu mengalami apa yang disebut dengan kepikunan. Pada usia lansia ini banyak menimbulkan masalah dalam kehidupanseorang lansia. Meskipun masih banyak waktu luang yang dapatdinikmati, namun karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkantelah membatasi kegiatan dan membuat orang lansia tak berdaya.
 Apalagi lansia yang tinggal di panti jompo, yang jauh dari keluarga yang biasadekat dengannya, dan harus beradabtasi dengan lingkungan barunya. Dikalangan teman-teman seusianya yang mempunyai rasa sensitifitas yangtinggi, adapun masalah-masalah yang biasa muncul dari lansia adalah: Penurunan Sistem Kekebalan TubuhPenurunan sistem kekebalan tubuh menjadikan lansia rentanterhadap serangan berbagai penyakit. Menjelang usia lanjut frekuensisakit pada lansia menjadi lebih sering dibandingkan pada waktu muda.Pola penyakit yang menyerang lansia erat kaitannya dengan penurunanfungsi kekebalan tubuh baik itu yang berhubungan kesehatan jantung, pernafasan dan lain sebagainya.[3]
Demi kelangsungan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia,maka pada akhirnya mereka memutuskan menyerahkan sepenuhnya perawatan orang tua, pada rumah khusus perawatan (rumah panti)dengan harapan perawatan orang tua lebih terjamin dari pada harustinggal dan hidup selamanya bersama anak-anak atau cucu. Alasan FinancialPada umumnya orang tua sudah menjalani usia lanjut atau masa pension. Maka secara finansial, dapat di katakan sudah tidak memiliki penghasilan tetap, sehingga sudah tidak mampu lagi untuk membiayaihidup untuk diri sendiri dan keluarganya.
Bagi keluarga yang hidupnyasecara finansial pada level rendah, tentunya menjadi beban tersendiri,karena secara ekonomis mereka masih kesulitan untuk menanggung biaya beban hidup yang nilainya semakin bertambah, sedangkan waktumereka telah habis terserap untuk mencari nafkah, bahkan merekasering harus kerja ekstra tambahan untuk mendapatkan finansialtambahan. Sehingga mereka terpaksa merelakan orang tua untuk tinggaldan hidup selamanya di rumah khusus perawatan (rumah Panti jompo).
Masalah KomunikasiBertambahnya usia bagi para lansia menyebabkan kesulitan dalamkomunikasi, ditambah lagi dari faktor pendengaran yang terganggumenyebabkan sulitnya komunikasi yang terjali diantara lansia. Hubungan Sosial, Di negara-negara berkembang, seperti di negara Indonesia, masih banyak orang tua yang sudah lanjut usia dengan terpaksa harus tinggaldan hidup di teras depan toko, bangunan kosong, di bawah jembatan,menempel di rumah orang lain atau ditempat-tempat lain yang bisadigunakan untuk tidur.Kondisi yang demikian ini sering mendapat penolakan dari berbagai lapisan masyarakat karena sering menimbulkan hal-halnegatif, dan sebenarnya kondisi yang demikian ini merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah sering mengadakan kegiatan pembersihan serta sosialisasi untuk memintamereka secara sadar dan sukarela untuk bersedia tinggal dan hidup dirumah khusus perawatan (rumah Panti Jompo).
Meskipun masih ada sebagian besar yang belum menyadari, tetapisudah ada sebagian yang bisa menerima secara sadar dan sukarela. Bagiyang belum bisa menerima rata-rata mereka mengatakan bahwa dengancara hidup yang demikian tersebut mereka bisa setiap hari memperolehuang, meskipun suatu saat mereka harus menderita sakit-sakitan, haruskehujanan, kedinginan, dan sebagainya.Di panti jompo, lansia tinggal di lingkungan yang baru dan jauhdari keluarga terdekatnya sehingga memerlukan penyesuaian dengananggota keluarga barunya, yaitu teman-temannya yang sesama lansiayang tinggal dipanti jompo. Hal ini membutuhkan penyesuaian diri bagi para lansia, seringkali karena keterbatasan dan penurunan fisik yangdialami oleh para lansia, seperti masalah komunikasi menyebabkankesalah pahaman di kalangan lansia yang tak jarang berujung pada pertengkaran atau perang mulut.
Masalah Kesepian bagi orang tua yang menjalani masa pensiun atau yang sudah lanjutusia, masa tersebut telah membuat mereka merasa kesepian, sehinggakebutuhan mereka sering tidak terpenuhi. Sedangkan waktu yangdimiliki oleh anggota keluarga sudah sangat sedikit sekali karenamereka harus bekerja keras untuk mencari nafkah guna menghidupianggota keluarga yang lain seperti: biaya sekolah, kesehatan,membangun rumah, dan sebagainya.Untuk menutup sebagian kebutuhan orang tua yang kurangterpenuhi tadi, pada akhirnya mereka terpaksa merelakan orang tuamereka harus tinggal dan hidup selamanya di rumah perawatan (rumahPanti Jompo), dengan harapan mereka tidak merasa kesepian lagi,karena disana mereka bisa bertemu dengan teman-teman yang seusia.




E.     Model-Model Konseling Yang Dapat Diterapkan Untuk Lansia di Panti Jompo
Seperti yang telah penulis jabarkan diatas bahwa banyak hal ataumasalah yang akan dirasakan oleh para lansia, dalam hal ini konselor dapat berperan dalam membantu lansia dalam mengentaskan permasalahan yangtengah dialami oleh lansia, dengan harapan agar para lansia dapatmenerima keadaannya saat ini, baik secara fisik maupun secara psikologisnya. Diharapkan dengan adanya layanan yang diberikan olehkonselor kepada lansia, lansia dapat menerima keadaan dirinya. Model konseling yang dapat diberikan dipanti jompo adalah:
a.       Konseling Individual
b.      Konseling Client Centered
























PENUTUP

A.    Kesimpulan
Panti jompo (rumah perawatan) merupakan sebuah tempat tinggal atautempat penampungan bagi orang orang yang sudah tua. Panti jompo untuk menampung orang lanjut usia yang miskin dan terlantar untuk diberikanfasilatas yang layak mulai dari kebutuhan makan minum sampaikebutuhan aktualisasi.Orang tua tersebut ditampung dipanti jompo karena beberapa halantara lain: (1) kondisi fisik dan psikis orang tua yang sudah lanjut usiaadalah sama seperti melihat bayi, (2) orang tersebut sama-samamembutuhkan perawatan dan perhatian khusus.
Keberadaan panti jompo perlu terus mendapatkan penguatan(reinforcement) baik dari segi kelembagaan, fungsi dan kewenangantermasuk penguatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta jangkauan pelayanan, dan pengembangan program pelayanan yang lebihvariatif dan sesuai kebutuhan lansia secara kontemporer.Masalah-masalah yang biasa muncul dari lansia adalah: 1) penurunansistem kekebalan tubuh, 2) alasan financial, 3) masalah komunikasi, 4)hubungan social, 5) masalah kesepian. Sehingga model konseling yangdapat diberikan dipanti jompo adalah: 1) konseling individual, 2)konseling client centered.

B.     Saran
Dengan adanya makalah mengenai panti jompo ini, mudah-mudahan pembaca mengetahui betapa pentingnya orang-orang yang sudah lansiatersebut bagi kita dan semoga pembaca bisa memanfaatkan makalah inisebaik-baiknya serta bisa menambah dengan referensi lain untuk memperkuat isi dari makalah yang dibuat ini.









 
DAFTAR PUSTAKA

Desmita.Psikologi Orang Dewasa,Batusangkar: STAIN Batusangkar,2008.

6/senen

http://subhankadir.wordpress.com/04/04/2016/panti-werdha-adalah pilihan/senen.








[2] http://subhankadir.wordpress.com/04/04/2016/panti-werdha-adalah pilihan/senen.
[3] Desmita,Psikologi Orang Dewasa( Batusangkar: STAIN Batusangkar press. 2008)

1 komentar: