Senin, 09 Mei 2016

METODE ANGKET/ KUESIONER



METODE ANGKET/ KUESIONER

A.    Pengertian Angket dan Kegunaannya
1.      Pengertian Angket
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi responden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.
2.      Kegunaan Angket
a.       Untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan catatan permanen.
b.      Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
c.       Pembuatan evaluasi progam bimbingan
d.      Untuk mengambil sampling sikap/pendapat dari responden
B.     Jenis-Jenis Angket
Berdasarkan jawaban pada angket, dapat dibedakan macam-macam angket, yaitu sebagai berikut:
1.      Angket tertutup (disebut skala)
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai. Misalnya skala sikap.
 Ciri-ciri angket tertutup (skala) adalah sebagai berikut:
a.       Angket terdiri dari pertanyaan-pertanyaan atau bisa juga pernyataan yang berisi beberapa kemungkinan jawaban untuk dipilih.
b.      Pengolahan dan analisis kuantitaif akan lebih mudah dilakukan pada hasil angket ini.
c.       Peneliti sudah mempunyai asumsi yang kuat bahwa responden mengetahui materi yang akan disajiakn dalam angket itu.
d.      Peneliti mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai sampel yang diteliti sehingga peneliti akan dapat mengadakan antisipasi terhadap jawaban-jawaban yang mungkin diberikan.
e.       Mudah dilakukan pengolahan datanya.
2.      Angket terbuka.
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
Ciri-ciri angket terbuka adalah sebagai berikut.
a.       Pertanyaan harus dijawab dengan memberikan penjelasan yang mungkin singkat dan mungkin panjang.
b.      Tipe ini digunakan apabila pengetahuan peneliti mengenai sampel sedikit sekali dan berguna untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang responden atau informasi yang diinginkan daripadanya.
c.       Sukar untuk mengolah dan menganailis hasilnya, yaitu membuat kalsifikasi jawaban-jawaban.
3.      Angket kombinasi.
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
Ciri-ciri angket kombinasi, adalah sebagai berikut:
a.       Disamping jawaban-jawaban yang tersedia, peneliti masih memberikan kemungkinan untuk mengisi jawaban yang terbuka.
b.      Dapat mengurangi kelemahan-kelemahan masing-masing tipe angket tersebut.
c.       Datanya lebih kaya tapi sulit mengolah datanya untuk pertanyaan dengan jawaban terbuka.[1]
4.      Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

C.    Kelebihan dan Keterbatasan Angket
1.      Kelebihan
Dalam suatu penelitian, pengumpulan data dengan menggunakan angket memiliki beberapa keuntungan di antaranya adalah sebagai berikut:
a.    Tidak memerlukan kehadiran seorang peneliti.
b.   Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
c.    Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.
d.   Dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.
e.    Dapat dibuat terstandar, sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benarbenar sama.
f.    Mudah pengisiannya karena responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya.
g.   Tidak memerlukan banyak waktu untuk mengisinya.
h.   Lebih besar harapan untuk dikembalikan.
i.     Lebih mudah pengolahannya.
j.     Dapat menjangkau responden dalam jumlah besar.
2.      Kelemahan
Selain mempunyai beberapa keuntungan, pengumpulan data dengan menggunakan angket juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya adalah sebagai berikut:
a.       Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab.
b.      Seringkali sukar diberi validitasnya.
c.       Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
d.      Seringkali angket tidak dikembalikan, terutama jika dikirim lewat pos.
e.       Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama, sehingga terlambat.
f.       Pilihan jawaban mungkin tidak mencakup apa yang terkandung dalam hati responden.
g.      Jawaban responden sudah diarahkan oleh peneliti, sehingga kurang ada kebebasan secara leluasa dari responden.
h.      Jawaban dari responden terkadang seadanya, bisa jadi tidak dalam keadaan yang sesungguhnya, karena dalam pilihan jawaban ada yang paling baik, dan pilihan itu cenderung dipilih oleh responden, padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu.[2]

D.    Pola Angket
Ada beberapa pola kuesioner yang telah dikembangkan oleh para ahli. Salah satu pola kuesioner dikembangkan oleh Likert pada tahun 1932. Kuesioner ini dimakasudkan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu, lembaga tertentu, orang tertentu, dan sebagainya. Oleh karena itu, pola Likert ini juga disebut skala sikap tipe Likert (Likert Type Scales).
Kuesioner skala sikap ini terdiri dari jumlah item. Untuk masing-masing item disediakan lima alternativf jawaban, yang dapat diklasifikasikan atas : sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Contoh-contoh item skala sikap tipe Likert antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Di bawah ini adalah pertanyaan tentang bagaimana kepuasan anda dalam belajar di sekolah. Silahkan memberi lingkaran pada alternatif jawaban yang paling mendakati jawaban anda.
1)    Seberapa besar antusias anda terhadap sekolah anda sekarang ?
a.       Saya benci pada sekolah saya sekarang.
b.      Saya sangat antusias.
c.       Saya tidak menyukainya.
d.      Saya menyukainya.
e.      Sedang-sedang saja.
2)    Seberapa lama biasanya anda merasa puas dalam belajar anda di sekolah ?
a.       Separo waktu.
b.      Kadang-kadang.
c.       Sepanjang waktu.
d.      Jarang.
e.      Sebagian besar.
3)    Bagaimana pendapat anda apabila anda dipindahkan dari sekolah anda sekarang ?
a.       Saya akan melepas sekolah ini, apabila ada sekolah yang lebih baik.
b.      Saya ingin pindah sekolah.
c.       Saya ingin pindah sekolah dalam jarak yang tidak terlalu jauh.
d.      Saya kan meninggalkan sekolah apabila di sekolah yang baru menjadi ketua kelas.
e.       Saya tidak ingin pindah
4)    Bagaimana perasaan anda terhadap sekolah anda jika dibandingkan dengan perasaan orang lain terhadap sekolahnya ?
a.       Tidak seorangpun menyenangi sekolahnya lebih dari saya menyenangi sekolah saya.
b.      Saya lebih menyenangi sekolah saya daripada sebagian orang yang menyenangi sekolahnya.
c.       Saya menyenangi sekolah saya seperti orang lain menyenangi sekolahnya.
d.      Saya tidak menyenangi sekolah saya lebih dari sebagian orang tidak menyenagi sekolahnya.
e.      Tidak seorang pun yang membenci sekolahnya lebih dari saya membenci sekolah saya. (Stanley, hal. 286).

Pola kuesioner yang lain adalah pola kuesioner yang dikembangkan oleh Allport- Vernon- Linzey. Allport bersama-sama dengan Vernon dan Lindzey menyusun suatu kuesioner untuk mengukur suatu sikap seseorang berdasarkan nilai-nilai tertentu yang dianut oleh orang tersebut.
Studi yang dilakukan oleh Allport- Vernon- Lindzey disebut studi tentang nilai-nilai ( Study of Values). Menurut Spranger manusia dapat dikatagorikan atas enam tipe, yaitu :
1.      Tipe teoritis.
2.       Tipe ekonomis.
3.      Tipe sosial.
4.      Tipe estetis.
5.      Tipe politis,dan
6.      Tipe religius.
Berdasarkan tipologi Spranger tersebut, Allport, Vernon, dan Lindzey ingin mengukur nilai-nilai mana yang lebih di utamakan oleh seseorang. Contoh :
1.      Tujuan pokok dari reset ilmiah adalah lebih menekankan kepada penemuan kebenaran yang murni daripada aplikasinya yang praktis.
a.       Ya.
b.      Tidak
2.      Apabila dalam sebuah surat kabar terdapat dua buah kepala berita seperti dibawah ini, yang manakah anada baca lebih dulu ?
a.       Pemimpin-peminpin Negara non blok berunding tentang perdamaian.
b.       Acara persembahyang pada hari raya.
Pada item nomor 1, alternatif a mencerminkan nilai teoritis dan alternatif b mencerminkan nilai ekonomis. Pada item nomor 2, alternatiif a mencerminkan nilai politis, dan b mencerminkan nilai keagamaan.
Pola kuesioner pasangan berbanding. Kuesioner tersebut dirancang untuk mengukur nilai-nilai social yang diutamakan oleh seseorang. Dalam kuesioner ini diajukan beberapa situasi. Dalam setiap situasi dikemukakan dua buah alternative yang sifatnya bertentangan.
Ada lima nilai sosial yang dipertentangkan yaitu : kepentingan pribadi, kepentingan keluarga, kepentingan sahabat, atau kelompok, kepentingan sekolah, dan kepentingan masyarakat.
Pada setiap item yang dikemukakan , dipertentangkan antara kepentingan yang ada. Contoh-contoh itemnya antara lain adalah sebagai berikut :
1.       Contoh item yang mempertentangkan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan keluarga. Joko pada suatu malam minggu mau nonton dengan pacarnya, dan mereka sudah membeli karcis, ketika mereka mau masuk adik Joko dating menyusul, mengabarkan bahwa tantenya baru opname di rumah sakit, dan Joko diharapkan dating menjenguk. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh Joko ?
a.       Membatalkan nonton dan menjenguk tantenya
b.       Nonton saja dulu, setelah nonton baru menjenguk tantenya.
2.       Contoh item yang mempertentangkan antara kepentingan keluarga dengan kepentingan sekolah. Hari minggu yang akan datang adalah hari pertandingan basket putrid antara regu SMA 1 dengan regu SMA 2. Rini adalah kapten dan pemain andalan regu SMA 1. Tanpa ia ikut main, kemungkinan besaar regunya akan kalah. Pada hari sabtu ia menerima surat dari neneknya yang mengabarkan bahwa neneknya pada hari minggu akan datang menjenguknya, dan meminta agar Rini menjemputnya di terminal bus. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh Rini ?
a.       Tetap main, biarkan neneknya datang sendiri tanpa dijemput.
b.      Menjemput nenek, dan menyerahkan pimpinan regu kepada teman lain.
3.       Contoh item yang dipertentangkan, antara kepentingan sekolah dan kepentingan masyarakat. Desak Alit adalah sekretaris rukun muda mudi di desanya. Di sekolah ia juga terpilih sebagaiu sekretaris OSIS. Pada suatu hari rukun muda mudi di desanya dan Osis di sekolahnya mengadakan rapat pada jam yang sama. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh Desak Alit ?
a.       Menghadiri rapat rukun muda mudi, dan menyerahkan tugas sekretaris pada rapat Osis kepada sekretaris II
b.      Menghadiri rapat Osis, dan menyerahkan tugas sekretaris pada rapat rukun muda mudi kepada sekretaris II.

Pola kuesioner yang lain adalah pola kuesioner yang dikembangkan oleh Simahadi Widyaprakoso. Kuesioner ini mirip dengan kuesioner di atas, tetapi tidak menggunakan pasangan-pasangan berbanding, melainkan menggunakan masalah-masalah yang sifatnya searah. Kuesioner ini dikembangkan untuk mengukur beberapa aspek sifat (karakter), seperti sifat kerja sama, keuletan, tanggung jawab, dan percaya diri. Berikut ini dikemukakan dua buah contoh untuk masing-masing aspek tersebut :
1.       Contoh item untuk mengukur kerja sama :
Andaikata anda disuruh bekerja sama dengan kawan yang anda tidak sukai, sikap manakah yang anda ambil ?
a.       Tidak mau, toh pekerjaan tidak akan beres
b.      Mau asal menguntungkan diri anda.
c.       Mau asal ia suka kerjasama
d.      Mau secara terpaksa
2.       Contoh item untuk mengukur keuletan :
Anda sedang menambal ban sepeda. Sampai tiga kali selalu gagal, sehingga anda terpaksa memasang dan membongkar ban itu berkali-kali. Kemudian apakah yang anda lakukan ?
a.    Anda tinggalkan sepeda itu, lalu anda tidur.
b.    Anda menjadi jengkel, dan sepeda tersebut di banting.
c.    Membawa ketukang sepeda.
d.    Mencoba terus sampai berhasil
3.       Contoh item untuk mengukur tanggung jawab :
Anda diserahi tugas untuk membentu menghias gapura untuk perayaan nanti malam. Teman anda yang diserahi tugas sebagai penanggungjawab itu ternyata tidak datang. Dalam hati anda sudah merasa jengkel. Bagaimana tindakan anda selanjutnya ?
a.       Tinggalkan saja pekerjaan itu, toh yang bertanggung jawab tidak datang.
b.      Gapura dihias seorang diri.
c.       Gapura dibongkar saja, toh perayaan dapat berlangsung.
d.      Mencari teman yang diserahi tugas sebagai penanggung jawab .
4.       Contoh item untuk mengukur percaya diri :
Apabila anda mempunyai pendapat memuat keyakinan anda sendiri sudah benar, tetapi teman anda mengatakan salah. Bagaimanakah sikap anda ?
a.       Tetap memp[ertahakan pendapat sendiri.
b.      Mengalah saja karena biasanya teman tersebut lebih tahu.
c.       Menanyakan kebenarannya kepada teman-teman lain
d.      Masa bodoh saja.








PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Guna kuesioner adalah Untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan catatan permanen, untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain, pembuatan evaluasi progam bimbingan dan untuk mengambil sampling sikap/pendapat dari responden.
Kelebihan metode angket adalah dalam waktu yang relatif singkat dapat memperoleh data yang banyak, tenaga yang diperlukan sedikit dan responden dapat menjawab dengan bebas tanpa pengaruh orang lain. Sedangkan kelemahan angket adalah angket bersifat kaku karena pertanyaan yang telah ditentukan dan responden tidak member jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya hanya sekedar membaca kemudian menulis jawabannya.
Ada beberapa pola kuesioner yang telah dikembangkan oleh para ahli, yaitu: pola Likert ini juga disebut skala sikap tipe Likert (Likert Type Scales), pola Allport- Vernon- Linzey, pola Simahadi Widyaprakoso.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberi saran kepada pembaca, agar pembaca lebih dapat menguasai konsep dasar tentang Angket/Kuesioner serta dapat menggunakannya sebagaimana mestinya.



[1] http://guidancecounsellingbivoketang.blogspot.com/2012/01/macam-macam-angket.html
[2] http://ssbelajar.blogspot.com/2012/11/angket-atau-kuesioner-questionaire.html