PEMBAHASAN
KONSELING DI
PANTI JOMPO
A.
Pendahuluan
Seperti dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata jompo adalah tua sekali dan sudah lemah fisiknya sehingga tidak mampu
mencarinafkah sendiri, tua renta, uzur. Berdasarkan definisi diatas Jompo, Lansia,
danManula sekilas memang memiliki makna yang sama. Tapi tidak semuamanula atau
lansia adalah jompo. Banyak lansia yang fisiknya masih kuat danmasih mampu
memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan lansia tidak hanyadipergunakan untuk
manusia yang telah lanjut usia. Seiring dengan bertambahnya usia, maka akan
bertambah pula masalahyang di hadapi oleh lansia. Maka disini pulalah peran
konselor untuk membantu mengentaskan permasalahan yang sedang dialami oleh
lansia, baik itu permasalahan psikis maupun psikologisnya, karena seiring
bertambahnyausia, perasaan yang dirasakan oleh lansia pun juga akan banyak yang
mudahtersinggung.
B.
Konseling di Panti Jompo
1.
Pengertian Panti Jompo
Panti jompo (rumah perawatan) merupakan sebuah tempat
tinggal atau tempat penampungan
bagi orang orang yang sudah tua. Panti jompo untuk menampung orang lanjut
usia yang miskin dan terlantar untuk diberikan fasilatas yang layak mulai dari kebutuhan makan minum sampai kebutuhan aktualisasi. Para manula
atau manusia usia lanjut dapat bertemu dan menjalin persahabatan dengan
teman-teman yang sebaya.
Selain itu, banyak panti- panti perawatan manula
menyediakan aktifitas-aktifitas positif misalnyamenjahit, menyulam, menyanyi,
renungan bersama, olah raga ringan dansebagainya.Orang tua tersebut ditampung
dipanti jompo karena beberapa halantara lain:
1)
kondisi fisik dan psikis orang tua
yang sudah lanjut usia adalah sama seperti melihat bayi
2)
orang tersebut sama-samamembutuhkan
perawatan dan perhatian khusus. Selain itu pula, beberapaorang tua dari mereka
karena kondisi medis yang sudah sangat lemahsekali, tentunya sangat memerlukan
sekali bantuan dari orang lain yang benar-benar telah berpengalaman dalam
merawat orang tua yang sudah berusia lanjut.
Dalam kaitan ini, menitipkan orang tua di Panti Jompo
tidak masalah dengan
syarat:
1). Orang tua merasa lebih berbahagia berada di Panti Jompo misalnya karena
Banyak teman-temannya yang seusia dan tentunya komunikasinya.
2). Panti
Jomponya baik, artinya selain sarananya memadai juga para perawatnya
melakukan
tugas dengan penuh kasih sayang.
3). Tidak ada komunikasi terputus antara orang tua artinya keluarga sering-sering
berkunjung.
2.
Keberadaan
Panti Jompo di Tengah Masyarakat
Tuntutan profesi atau pekerjaan seorang anak atau
anggota keluargalain menyita hampir semua waktunya sehingga tidak lagi
mempunyaikesempatan untuk memberikan perhatian dan perawatan kapada
orangtuanya. Orang tua yang memasuki masa lanjut usia semakin terabaikansecara
sosial, budaya dan psikologis.
Mereka merasa kesepian danterlantar dalam rumah.Ketika
fenomena ini semakin menguat dan mengarah yang lebihekstrim, maka seyogyanya
diperlukan sebuah institusi yang akanmenjalankan atau mengambil alih
fungsi-fungsi yang telah ditinggalkanatau diabaikan oleh keluarga. Dalam hal
ini, ada sebuah panti jompo yang bernama Panti Jompo Werdha yang merupakan
salah satunya panti jompoyang ada di Tanah Datar. Keberadaan panti jompo di
masa sekarang danakan datang semakin dibutuhkan.
Panti jompo akan menjadi sebuah pilihan dan solusi
atas perubahansosial yang terjadi dimasyarakat. Oleh karena itu panti jompo
tidak mestidipandang sebelah mata atau dilihat sebagai institusi yang tidak
memilikinilai tawar dan nilai jual. Keberadaan panti jompo perlu
terusmendapatkan penguatan (reinforcement) baik dari segi kelembagaan,fungsi
dan kewenangan termasuk penguatan sumber daya manusia, saranadan prasarana,
serta jangkauan pelayanan, dan pengembangan
program pelayanan yang lebih variatif dan sesuai kebutuhan lansia
secarakontemporer.[1]
C.
Pola Pembinaan dan Bimbingan Yang
Dilakukan di Panti Jompo
Panti jompo bisa menjadi pilihan yang baik untuk menikmati
hari tua.Akan tetapi sebagian masyarakat Indonesia memandangnya sebagai
suatuyang negatif. Pandangan masyarakat tentang panti jompo dan orang tuayang
dititipkan di sana agaknya perlu diluruskan. Orang tua yangdititipkan di panti
jompo tidak berarti mereka terbuang, mereka tetapmemiliki keluarga yang
merupakan bagian penting dari keberadaannya. Di panti jompo mereka menemukan teman yang relatif seusiadengannya dimana
mereka dapat berbagi cerita. Keberadaan lansia di panti jompo dengan
berbagai karakter serta memiliki berbagai ragam problematika maka
dipandang perlu untuk memberikan suatu penanganankhusus sesuai kelebihan serta
kekurangan yang mereka miliki.
Di panti jompo selain mendapatkan pelayanan berupa
pemenuhankebutuhan dasar juga diberikan fungsi positif lainnya yaitu
program- program pelayanan sosial yang bisa memberikan kesibukan buat
merekasebagai pengisian waktu luang diantaranya pemberian Bimbingan
Sosial,Bimbingan Mental Spiritual serta Rekreasi, penyaluran bakat dan
hoby,terapi kelompok, senam dan banyak kegiatan lainnya. Di panti mereka mendapatkan fasilitas serta kemudahan, kemudahanatau aksesibilitas lainnya. Selain bersama teman seusianya, mereka
jugamendapatkan pelayanan maksimal dari para pekerja sosial dimana
merekamenemukan hari-harinya dengan ceria.[2]
D.
Masalah-Masalah Yang Dialami Oleh
Lansia di Panti Jompo
Masa masa lanjut usia membawa penurunan fisik yang
lebih besar dibandingkan dengan periode-periode usia sebelumnya. Masa
lanjut usiasering di identikkan dengan kepikunan, masa ketika individu
mengalamikemunduran dalam perkembangan mental termasuk kehilangan
memori,disorientasi, dan kebingungan. Kemampuan berfikir logis
memusatkan perhatian dan berkonsentrasi terjadi penurunan. Bahkan tidak
jarang pada periode ini individu mengalami apa yang disebut dengan
kepikunan. Pada usia
lansia ini banyak menimbulkan masalah dalam kehidupanseorang lansia. Meskipun
masih banyak waktu luang yang dapatdinikmati, namun karena penurunan fisik atau
penyakit yang melemahkantelah membatasi kegiatan dan membuat orang lansia tak
berdaya.
Apalagi lansia yang tinggal di panti jompo, yang jauh dari keluarga yang biasadekat
dengannya, dan harus beradabtasi dengan lingkungan barunya. Dikalangan teman-teman seusianya yang mempunyai rasa sensitifitas yangtinggi,
adapun masalah-masalah yang biasa muncul dari lansia adalah: Penurunan Sistem Kekebalan TubuhPenurunan sistem kekebalan tubuh menjadikan
lansia rentanterhadap serangan berbagai penyakit. Menjelang usia lanjut
frekuensisakit pada lansia menjadi lebih sering dibandingkan pada waktu
muda.Pola penyakit yang menyerang lansia erat kaitannya dengan penurunanfungsi
kekebalan tubuh baik itu yang berhubungan kesehatan jantung, pernafasan
dan lain sebagainya.[3]
Demi kelangsungan kehidupan orang tua yang sudah
lanjut usia,maka pada akhirnya mereka memutuskan menyerahkan
sepenuhnya perawatan orang tua, pada rumah khusus perawatan (rumah
panti)dengan harapan perawatan orang tua lebih terjamin dari pada harustinggal
dan hidup selamanya bersama anak-anak atau cucu. Alasan FinancialPada
umumnya orang tua sudah menjalani usia lanjut atau masa pension. Maka
secara finansial, dapat di katakan sudah tidak memiliki penghasilan tetap,
sehingga sudah tidak mampu lagi untuk membiayaihidup untuk diri sendiri dan keluarganya.
Bagi keluarga yang hidupnyasecara finansial pada level
rendah, tentunya menjadi beban tersendiri,karena secara ekonomis mereka masih
kesulitan untuk menanggung biaya beban hidup yang nilainya semakin
bertambah, sedangkan waktumereka telah habis terserap untuk mencari nafkah,
bahkan merekasering harus kerja ekstra tambahan untuk mendapatkan
finansialtambahan. Sehingga mereka terpaksa merelakan orang tua untuk
tinggaldan hidup selamanya di rumah khusus perawatan (rumah Panti jompo).
Masalah KomunikasiBertambahnya usia bagi para lansia
menyebabkan kesulitan dalamkomunikasi, ditambah lagi dari faktor pendengaran
yang terganggumenyebabkan sulitnya komunikasi yang terjali diantara lansia. Hubungan Sosial, Di
negara-negara berkembang, seperti di negara Indonesia, masih banyak orang
tua yang sudah lanjut usia dengan terpaksa harus tinggaldan hidup di teras
depan toko, bangunan kosong, di bawah jembatan,menempel di rumah orang lain
atau ditempat-tempat lain yang bisadigunakan untuk tidur.Kondisi yang demikian
ini sering mendapat penolakan dari berbagai lapisan masyarakat karena
sering menimbulkan hal-halnegatif, dan sebenarnya kondisi yang demikian ini
merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Oleh sebab itu
pemerintah sering mengadakan kegiatan pembersihan serta sosialisasi untuk
memintamereka secara sadar dan sukarela untuk bersedia tinggal dan hidup
dirumah khusus perawatan (rumah Panti Jompo).
Meskipun masih ada sebagian besar yang belum
menyadari, tetapisudah ada sebagian yang bisa menerima secara sadar dan
sukarela. Bagiyang belum bisa menerima rata-rata mereka mengatakan bahwa
dengancara hidup yang demikian tersebut mereka bisa setiap hari memperolehuang,
meskipun suatu saat mereka harus menderita sakit-sakitan, haruskehujanan,
kedinginan, dan sebagainya.Di panti jompo, lansia tinggal di lingkungan yang
baru dan jauhdari keluarga terdekatnya sehingga memerlukan penyesuaian
dengananggota keluarga barunya, yaitu teman-temannya yang sesama lansiayang
tinggal dipanti jompo. Hal ini membutuhkan penyesuaian diri bagi para
lansia, seringkali karena keterbatasan dan penurunan fisik yangdialami oleh
para lansia, seperti masalah komunikasi menyebabkankesalah pahaman di kalangan
lansia yang tak jarang berujung pada pertengkaran atau perang mulut.
Masalah Kesepian bagi orang
tua yang menjalani masa pensiun atau yang sudah lanjutusia, masa tersebut telah
membuat mereka merasa kesepian, sehinggakebutuhan mereka sering tidak
terpenuhi. Sedangkan waktu yangdimiliki oleh anggota keluarga sudah sangat
sedikit sekali karenamereka harus bekerja keras untuk mencari nafkah guna
menghidupianggota keluarga yang lain seperti: biaya sekolah,
kesehatan,membangun rumah, dan sebagainya.Untuk menutup sebagian kebutuhan
orang tua yang kurangterpenuhi tadi, pada akhirnya mereka terpaksa merelakan
orang tuamereka harus tinggal dan hidup selamanya di rumah perawatan
(rumahPanti Jompo), dengan harapan mereka tidak merasa kesepian lagi,karena
disana mereka bisa bertemu dengan teman-teman yang seusia.
E.
Model-Model Konseling Yang Dapat Diterapkan
Untuk Lansia di Panti Jompo
Seperti yang telah penulis jabarkan diatas bahwa
banyak hal ataumasalah yang akan dirasakan oleh para lansia, dalam hal ini
konselor dapat berperan dalam membantu lansia dalam mengentaskan
permasalahan yangtengah dialami oleh lansia, dengan harapan agar para lansia
dapatmenerima keadaannya saat ini, baik secara fisik maupun
secara psikologisnya. Diharapkan dengan adanya layanan yang diberikan
olehkonselor kepada lansia, lansia dapat menerima keadaan dirinya. Model konseling yang dapat diberikan dipanti jompo adalah:
a.
Konseling Individual
b.
Konseling Client Centered
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Panti jompo (rumah perawatan) merupakan sebuah tempat
tinggal atautempat penampungan bagi orang orang yang sudah tua. Panti jompo
untuk menampung orang lanjut usia yang miskin dan terlantar untuk
diberikanfasilatas yang layak mulai dari kebutuhan makan minum sampaikebutuhan
aktualisasi.Orang tua tersebut ditampung dipanti jompo karena beberapa
halantara lain: (1) kondisi fisik dan psikis orang tua yang sudah lanjut
usiaadalah sama seperti melihat bayi, (2) orang tersebut sama-samamembutuhkan
perawatan dan perhatian khusus.
Keberadaan panti jompo perlu terus mendapatkan
penguatan(reinforcement) baik dari segi kelembagaan, fungsi dan
kewenangantermasuk penguatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta jangkauan pelayanan, dan pengembangan program pelayanan yang lebihvariatif
dan sesuai kebutuhan lansia secara kontemporer.Masalah-masalah yang biasa
muncul dari lansia adalah: 1) penurunansistem kekebalan tubuh, 2) alasan
financial, 3) masalah komunikasi, 4)hubungan social, 5) masalah kesepian.
Sehingga model konseling yangdapat diberikan dipanti jompo adalah: 1) konseling
individual, 2)konseling client centered.
B.
Saran
Dengan adanya makalah mengenai panti jompo ini,
mudah-mudahan pembaca mengetahui betapa pentingnya orang-orang yang sudah
lansiatersebut bagi kita dan semoga pembaca bisa memanfaatkan makalah
inisebaik-baiknya serta bisa menambah dengan referensi lain untuk memperkuat
isi dari makalah yang dibuat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita.Psikologi Orang
Dewasa,Batusangkar: STAIN
Batusangkar,2008.
6/senen
http://subhankadir.wordpress.com/04/04/2016/panti-werdha-adalah pilihan/senen.
rukunseniorliving.com panti jompo elit
BalasHapus